Sama-Sama Banyak Penggemarnya, Ini Perbedaan Pizza Italia dan Amerika

Jakarta – Teman-teman pasti sudah tidak asing dengan makanan berbahan roti bernama pizza.

Banyak orang mengenal pizza sebagai makanan khas Italia dengan beragam taburan di atasnya atau disebut topping.

baca juga : 7 Makanan yang Wajib Kamu Pesan saat Mengunjungi IKEA Alam Sutera

Terkenalnya makanan ini membuat banyak orang mencoba membuat sendiri dengan beragam bahan yang berbeda-beda.

Tapi tahukah teman-teman dari mana awal mula pizza ini muncul?

Pizza ternyata tidak muncul begitu saja menjadi makanan mewah yang dimakan semua kalangan.

Ternyata dulu pizza dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan, dengan harga yang murah, lo.

Karena itu, pizza identik dengan makanan orang kalangan menengah ke bawah, pada masa itu.

Namun pizza terus berkembang bahkan hingga terkenal di beberapa negara lain seperti Amerika.

Sejarah Pizza

Pizza disebut sudah ada sejak berabad-abad lalu yang disajikan sebagai makanan sederhana.

Makanan ini disajikan bagi orang yang tidak mampu membeli piring, atau orang dalam perjalanan.

Selain itu, makanan dari tepung ini juga dulu identik dengan kondisi orang yang tidak mampu.

Pada abad ke-18 pizza ada di Napoli, Eropa dan biasa dimakan oleh penduduk yang tidak mampu.

Pizza ini dijual di pedagang kaki lima dengan harga murah dan potongan yang kecil.

Saat itu, pizza hanya diberikan topping sederhana berupa bawang putih, lemak babi, dan garam.

Namun, pada tahun 1889, pizza mulai naik kelas dan menjadi makanan Ratu Margherita yang berkunjung ke Napoli.

Hal itu bermula dari Ratu Margherita yang merasa bosan dengan makanan hariannya berupan sajian Pracis yang rumit.

Ia pun meminta koki membuatkan sajian lokal, dan dibuatkanlah pizza dengan tiga taburan berbeda.

Dari ketiga pizza yang disajikan, sang ratu menyukai pizza dengan tambahan tomat, mozzarella, dan basil di atasnya.

Karena itu, pizza dengan topping tersebut diberi nama dengan pizza margherita.

Sejak itu, pizza naik kelas dan mulai dinikmati oleh keluarga kerajaan dan bangsawan.

Seiring berjalannya waktu, pizza pun tersebar ke beberapa wilayah sepert Amerika.

Di Amerika, pizza mengalami perubahan bentuk dan disesuaikan dengan citarasa lokal.

Pizza dari Amerika pun ikut terkenal dengan beragam perubahan bentuk yang sudah dilakukan.

Untuk mengenal perbedaan dua jenis pizza ini, simak penjelasan di bawah ini.

Pizza Italia

Untuk membedakan pizza Italia dan Amerika, teman-teman bisa mengamati bagian kulit atau roti.

Pizza Italia memiliki roti atau kulit yang tipis dan ringan. Sedangkan pada bagian taburan terdapat saus tomat, keju, dan basil segar.

Sehingga ciri lain dari pizza Italia adalah perpaduan warna dari ketiga bahan itu, yaitu merah, putih, dan hijau.

Ketiga warna tersebut mewakili bendera Italia.

Pada proses memasak, pizza Italia akan dimasak hingga ujung-ujungnya mengembang dan bagian bawahnya berwarna cokelat keemasan.

Sehingga tekstur pizza ini menjadi ringan dan renyah.

Jenis pizza ini pun akan paling pas dimakan dalam kondisi hangat, sehingga bagian pinggir pizza masih bertekstur renyah.

Pizza Amerika

Jika pizza Italia memiliki tekstur kulit atau roti tipis, maka pizza Amerika berkebalikan dari itu.

Tekstur kulit atau roti pada pizza Amerika cenderung lebih tebal dan padat.

Lalu, pada pizza Amerika memiliki lebih banyak varian topping.

Namun, mereka tetap menyertakan saus tomat dan keju pada setiap pizza.

Selain itu, pizza Amerika juga memiliki sedikit rasa manis yang tidak dominan.

Menurut sejarah, rasa manis tersebut muncul pada abad ke-20.

Saat itu toko pizza pertama kali buka di Amerika dan menggunakan saus tomat sebagai topping.

Karena tomat memiliki rasa asam yang tinggi, maka sang koki menambahkan gula untuk menyeimbangkan rasa.

Dari itu, Amerika memiliki pizza dengan rasa tidak terlalu asam dan manis.

Nah, itu tadi sejarah dari pizza yang sudah ada sejak berabad-abad.

Bahkan, pizza tersebar di berbagai daerah dan mengalami banyak perubahan seperti pizza Amerika.