Khun Sa, Mafia Paling Berbahaya di Asia Tenggara

Konon saat mendengar nama Khun Sa, warga di perbatasan tiga negara, Thailand, Myamar dan Laos langsung merinding. Karena Khun Sa adalah seorang panglima militer yang  terkenal dengan sebutan Jendral Candu karena sebagai penyelundup candu di kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) yang berbatasan dengan tiga negara tersebut.

Meski namanya membikin merinding banyak orang, namun ada juga yang menyebut dia sebagai Pangeran Kemakmuran. Lalu siapakah sebenarnya sosok bos mafia yang pernah Berjaya di tahun 70-80 an ini?

Baca Juga: Kevin – Marcus 4 Kali Juara Fuzhou China Open, Julukan Minions Mendunia

Nama aslinya adalah Chang Chi Fu, tetapi ia lebih populer dipanggil Khun Sa atau Pangeran Kemakmuran. Ayahnya bernama Lao Chang atau Khun Sam. Lao berasal dari Yunnan, Cina Selatan. Saat muda dia adalah anggota tentara nasionalis Cina, Kuomintang yang lari ke Myanmar saat Jenderal Kuomintang, Chiang Kai Shek, dihalau pasukan komunis Cina Mao Tse-Tung. Saat tinggal di negara bagian Shan, Myanmar, Lao menikah dengan dari etnis mayoritas Shan di Myanmar-Thailand-Laos.

Khun Sa lahir di Kota Loi Mo, negara Bagian Shan pada Februari 1933. Ia menikah dengan orang Thailand, Khe Yoon. Khun Sa bisa menikah dengan Khe Yoon karena tahun 1976 ia menjadi warga negara Thailand dengan nama, Chang Chantrakul. Khun Sa mendapat gelar sarjana di salah satu perguruan di Tong Khi, ibu kota Negara Bagian Shan.

Pada masa mudanya ia dilatih pasukan Kuomintang. Pasukan ini lari dari Yunnan, Cina Selatan, ke perbatasan Myanmar-Thailand di Negara Bagian Shan. Tahun 1963 ia bergabung dengan milisi lokal yang setia pada Jenderal Myanmar, Ne Win. Milisi lokal ini bernama Kwe Ka Ye (KKY). Milisi dibentuk untuk memerangi pemberontak komunis di negara bagian Shan. Sejak bergabung dengan KKY inilah Khun Sa mulai berdagang candu. Saat KKY di bawah kendalinya, Khun Sa mulai merangkak menjadi sang jenderal candu.

Karena kegiatan ilegalnya, Khun Sa ditangkap pemerintah Myanmar di Tong Khi tahun 1966. Ia dipenjara selama tujuh tahun di sana. Tetapi baru tiga tahun dipenjara, temannya di KKY, Chang Chien Xu alias Fa Lun,menyandera dua dokter Uni Soviet yang bekerja di ibu kota Shan, Tongee. Khun Sa pun dibebaskan dan ditukar dengan kedua dokter. Setelah memiliki 800 milisi, Khun Sa berhenti bekerja sama dengan pemerintah Myanmar dan mengendalikan perdagangan candu di negara bagian Shan dan Negara Bagian Wa.

Tahun 1976 Khun Sa kembali menyelundupkan candu dan mulai bermarkas di Desa Ban Hin Taek. Ia mengganti nama kelompoknya menjadi Angkatan Darat Negara Bagian Shan (Shan State Army/SSA). Pasukannya dipersenjatai senapan M-16 dan AK 47. Dengan alasan memperjuangkan otonomi Shan melawan Myanmar, Khun Sa menjadi sang jenderal candu. Pada Oktober 1981, atas desakan Drug Enforcement Agency AS, 39 orang tentara Thailand dan gerilyawan Myanmar berusaha membunuh Khun Sa, tetapi gagal. Meski demikian, pada Januari 1982 tentara dan polisi perbatasan Thailand berhasil menghalau Khun Sa dan pasukannya dari markasnya di Ban Hin Taek.

Tahun 1985, Khun Sa bergabung dengan pasukan Moh Heng. Aliansi pasukan ini akhirnya di bawah kendalinya. Mereka menguasai Mae Hong Son di perbatasan Thailand-Myanmar. Kemudian pada Tahun 1989 Khun Sa dituduh pengadilan New York, AS, mengimpor 1.000 ton heroin. Khun Sa lalu mengancam AS agar membeli seluruh produk candunya, atau ia akan membuangnya ke pasar gelap internasional. Namun, AS membalasnya dengan iming-iming uang dua juta dollar AS pada mereka yang bisa menangkap Khun Sa. Karena khawatir, Khun Sa menyerahkan diri pada pemerintah Myanmar bulan Januari 1996. Setelah menyerahkan diri, pemerintah Myanmar tak pernah menyerahkan Khun Sa pada AS.

Khun Sa menghabiskan sisa hidupnya di Yangoon (dulu Rangoon). Ia menamkan modalnya di Yangoon, Mandalay, dan Taunggyi. Khun Sa meninggal pada tanggal 26 Oktober 2007 di Yangoon pada usia 73 dan dimakamkan di Pemakaman Yeway, North Okkalapa, Yangoon.