50 Pesawat Boeing 737 NG Retak

50 pesawat Boeing 737 NG ditemukan mengalami retakan. Kondisi itu diumumkan produsen pesawat Boeing mengumumkan pada Kamis (31/10), kemarin. Sebelumnya beberapa negara, termasuk Indonesia, telah menghentikan operasi beberapa pesawat 737 NG karena retakan ini.

Juru bicara Boeing kepada AFP mengatakan sudah ada 1.000 737 NG yang menjalani pemeriksaan di maskapai seluruh dunia. Dari pemeriksaan sejauh ini, keretakan ditemukan dari 5 persen di antaranya, atau 50 pesawat di seluruh dunia. Operasional pesawat itu dihentikan sampai perbaikan rampung.

Baca Juga: Uber Piala Uber, Ditanya Tentang Suaka

Boeing 737 NG adalah pendahulu 737 MAX yang ditangguhkan operasionalnya setelah kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines. Seri Boeing 737 NG meliputi 737-600, 737-700, 737-700C, 737-800, 737-900, dan 737-900ER.

Setidaknya ada tiga pesawat 737 NG yang mengalami keretakan di Indonesia, yakni satu unit milik Garuda Indonesia dan dua unit milik Sriwijaya Air. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi telah meminta maskapai tersebut untuk melakukan pemeriksaan kembali kepada seluruh pesawat masing-masing.

Retakan juga ditemukan pada pesawat 737 NG milik Qantas Australia sebanyak sembilan unit dan maskapai Korean Air sebanyak lima unit.

Sebelumnya badan aviasi Amerika Serikat, FAA, telah menyerukan seluruh maskapai di negara itu melakukan pemeriksaan keretakan 737 NG. Secara spesifik, pemeriksaan retakan harus dilakukan di sekitar “pickle fork”, komponen yang menyatukan badan pesawat dengan struktur sayap.

Baca Juga: Twitter Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Dibobol Hacker

Sebelumnya, dilansir dari liputan6.com, pada pertengahan Oktober 2019, Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengandangkan satu unit pesawatnya yang berjenis Boeing 737-800 seri Nex Generation (NG) karena mengalami keretakan.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan pihaknya telah melaporkan hal ini ke pihak Boeing dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.

“Dari 3 pesawat Garuda yang sudah mencapai 30 ribu cycles (siklus terbang), kami temukan satu yang retak. Langsung kami grounded,” tuturnya.