5 Fakta Suku Bajo, Jadi Inspirasi di Film Avatar 2: Way of Water

.Jakarta – Suku Bajo menjadi inspirasi di Film Avatar 2: Way of Water. Sutradara Avatar 2 James Cameron menuturkan, budaya dan arsitektur khas orang Bajo tersebut lalu dihadirkan dalam sekuel Avatar lewat sosok Suku Metkayina, salah satu suku Na’vi atau Avatar yang mendiami laut di Pandora.

“Ada orang laut di Indonesia (Bajo) yang hidup di rumah panggung (di laut) dan di atas rakit dan semacamnya. Kami melihat hal-hal seperti itu, dan kami melihat beberapa desa berbeda dengan way of water (jalur air) yang menggunakan arsitektur pepohonan lokal,” kata Cameron dalam The Science Behind James Cameron’s Avatar: The Way of Water di kanal YouTube National Geographic, dikutip Rabu (21/12/2022).

“Semua budaya Na’vi tidak mau menebang pohon, menggergajinya jadi kayu potong, dan membangun bangunan dari kayu itu. Mereka ingin berintegrasi dengan alam dengan cara simbiosis yang alami dan yang menunjukkan rasa syukur atas lingkungan hidup mereka. Jadi kami harus menghadirkan arsitektur khas mereka (di film ini),” imbuhnya.

Di Avatar 2: Way of Water, orang Na’vi suku Metkayina tinggal di Desa Awa’atlu. Desa di tepi pantai ini diisi rumah-rumah panggung dan atap-atap anyaman, yang salah satunya ikut ditempati Jake Sully dan Neytiri.

Cameron menuturkan, kecintaannya pada laut dan pengalaman menjelajahi lautan di Samudra Pasifik mendorongnya untuk mengintegrasikannya dalam film, menampilkan orang-orang Navi yang beradaptasi dengan laut, kekayaan alam di lautan, beserta budaya setempat.

“Mungkin lewat pengalaman bawah laut, lengkap dengan keajaiban dan misterinya, mungkin orang akan terhubung lagi dengan kehilangan yang kita alami (di lautan) saat ini di Bumi,” tutur Cameron.

Tim Cameron juga melakukan riset lebih jauh tentang budaya orang-orang laut seperti Polinesia dan Bajo. Begini sejumlah fakta suku Bajo.

Baca Juga : PIALA DUNIA 2022 – Kalahkan Telur, Foto Lionel Messi Juara Dunia Jadi Postingan dengan Like Terbanyak di Instagram

Fakta Suku Bajo

1. Badan Kuat untuk Menyelam di Laut

Orang Bajo di kehidupan nyata dikenal kuat berenang dan menyelam dalam waktu panjang tanpa bantuan alat oksigen dan perlengkapan menyelam untuk mencari gurita atau ikan.

Penelitian Melissa Ilardo dkk dalam jurnal Cell mendapati, para pengembara laut ini memiliki limpa yang telah mengalami adaptasi genetik dan fisiologis lewat seleksi alam sehingga memungkinkan penampungan oksigen yang lebih maksimal untuk menyelam, seperti dikutip dari Physiological and Genetic Adaptations to Diving in Sea Nomads.

Di Avatar 2, orang Metkayina pun tahan menyelam ke kedalaman laut dalam waktu lama. Tsireya, anak dari suku Metkayina, mengajarkan Lo’ak, anak Jake dan Neytiri untuk tahan menyelam lebih lama dengan cara melambatkan denyut jantung.

Di samping itu, Tsireya dan orang Metkayina punya tangan, kaki, dan pinggiran jari-jari yang beradaptasi dengan kehidupan laut dengan menjadi sedikit lebih mirip sirip dan lebih kekar. Matanya pun mengembang dan punya membran seperti kelopak mata tambahan. Ekornya pun lebih mirip dayung yang membantu mereka berenang.

2. Nomaden atau Pengembara Laut

Suku Bajo, atau suku Bajau, atau suku Sama-Bajau, merupakan suku pengembara laut terbesar yang tersisa pulau-pulau Asia Tenggara, terutama di kawasan pantai Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Kini, orang Bajo dapat ditemui antara lain di Kendari (Sulawesi Tenggara), Kotabaru (Kalimantan Selatan), dan Derawan (Kalimantan Timur), seperti dikutip dari the Last Sea Nomads of the Indonesian Archipelago: Genomic Origins and Dispersal oleh Pradiptajati Kusuma dkk.

Karena memiliki kekuatan perdagangan di masa lalu, orang Bajo hidup nomaden di lautan, umumnya di atas rumah perahu, sambil menangkap ikan dan berdagang.

Di antara pelayaran mereka, orang Bajo terkadang menetap dan menikah dengan orang lokal. Kebiasaan ini adalah kreolisasi maritim, yakni proses orang Bajo mempertahankan budaya sambil berasimilasi dengan budaya setempat. Budaya suku Bajo sendiri salah satunya yaitu bahasa lisan, sebagaimana disebutkan dalam jurnal European Journal of Human Genetics tersebut.

3. Rumah di Atas Laut

Orang suku Bajo mendirikan rumah di sekitar pantai dan laut. Rumah suku Bajo di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, berdiri di tepian pantau atau di atas perairan laut dangkal yang terdapat tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang.

Dinding rumah suku Bajo berbahan dasar kayu, sementara atapnya terbuat dari rumbia, seperti informasi dari laman Peta Budaya Kemdikbud.

Di Avatar 2, penduduk Metkayina hidup di pods di antara batang dan akar pohon besar yang mirip pohon bakau atau mangrove. Agar gampang terjun berenang, pods mereka tergantung langsung menghadap lautan.

Rumah mereka dilengkapi semacam teras mirip rakit untuk menghalau ombak kencang dan tempat pijakan untuk memancing.

4. Perahu Terparkir di Depan Rumah

Karena tinggal di laut, kegiatan orang Bajo bertransportasi sehari-hari menggunakan perahu. Perahu-perahu ini biasanya terparkir di depan rumah orang Bajo.

Karena hidup nomaden, pemerintah membangun Taman Nasional Kepulauan Togean untuk mengatasi masalah permukiman, ekonomi, pendidikan untuk anak-anak Bajo

Di Avatar 2, orang suku Metkayina juga punya dok kecil di depan Desa Awa’atlu untuk menempatkan kano. Tempat ini juga menjadi area berkumpul, makan, bercerita, dan bernyanyi.

5. Hidup Bersama Kekayaan Laut

Orang suku Bajo umumnya berprofesi sebagai nelayan. Mereka mencari ikan dengan cara tradisional seperti memancing pakai kail, menjaring, dan juga memanah tanpa merusak sumber daya di sekitarnya.

Kawasan tinggal suku Bajo di Indonesia terkenal dengan keindahan objek wisata bahari dan kekayaan sumber dayanya. Derawan contohnya, memiliki Taman Bawah Laut yang menjadi destinasi incaran penyelam mancanegara.

Di Avatar 2, alih-alih punya panah, orang suku Metkayina mempunyai semacam tombak. Mereka juga hidup di antara hewan dan tumbuhan unik, seperti tulkun yang mirip paus, dorado verde, pincer fish, dan papa mantis tree.

Orang Metkayina hidup menjaga flora dan fauna sekitar. Mereka juga dekat dengan tulkun yang sudah seperti saudara saat tumbuh dewasa.

Nah, jadi belajar tentang suku Bajo di Indonesia lewat Avatar 2, ya! Yuk, cari tahu suku Indonesia lainnya!